Jumat, 29 Mei 2020

Ketika Aku Menghadapi..... Tuhan Mempertemukanku..... (Kusaksikan KebaikanMu)

Posted by Febrianty Lumban Gaol 0 comments
Jumat, 29 Mei 2020

Ketika aku menghadapi kesulitan dalam perkuliahan, jurusan Teknik Informatika dimana didominasi laki-laki yang pasti logikanya jauh lebih bagus dari perempuan dan semua pelajarannya sangat susah dari algoritma, matematika, flowchart, programming dengan layar hitam/ biru, aku sempat putus asa dan minder tidak bisa mengikuti, aku hanya bertahan supaya Orang Tuaku tidak sedih, Tuhan mempertemukanku dengan Ju****, perempuan batak yang pinter, kami berteman dekat sehingga aku bangkit dan bersemangat belajar, kami berdua akhirnya berhasil menjadi asisten lembaga kursus di kampus pada semester 3 (ini tergolong cepat dibanding normalnya). Kami bisa menghasilkan uang dengan mengajar kursus/ workshop walaupun tidak banyak. Dia menjadi teman pertamaku saat naik Mayasari Bakti warna hijau (rute: Bekasi > Kampung Rambutan) di tahun 2008. Dia menjadi temanku makan indomie telor, sawi, cabai rawit di sekitaran rental komputer area kampus setiap harinya, karna kami tidak punya uang jajan yang banyak.

Ketika aku menghadapi kesulitan dalam mengerjakan tugas-tugas kampus, tidak punya laptop/ komputer, tidak punya printer, tidak punya internet, menggunakannya pun masih bingung, Tuhan mempertemukanku dengan Vic*, perempuan batak yang punya fasilitas itu, rumahnya juga tidak jauh dari kampus sehingga setiap ada tugas, kami selalu ke rumahnya untuk meminjam fasilitas itu. Awal bertemu, aku selalu berpikir bahwa dia adalah orang yang selalu keliling Indonesia kar'na menggunakan kaos putih dengan tulisan Lombok, Yogya, Bali dll. tapi ternyata setelah aku tanya, itu semua kaos pemberian.

Ketika aku menghadapi kesulitan dengan lingkungan baru dan keuangan, Tuhan mempertemukanku dengan Ime*, perempuan Manado yang punya karakter ceria sekalipun aku tahu dia punya banyak masalah keluarga. Dia yang selalu bersemangat mengajakku mengikuti Persekutuan Doa (PD) di kampus. Dia juga sering datang ke kos'anku untuk mengantarkan makanan (kebetulan kami tinggal berdekatan). Dia menjadi teman perjalanan di angkot saat pergi dan pulang dari kampus. Satu hal yang paling aku ingat, aku meminjam laptopnya yang berbahasa Korea untuk mengerjakan tugas, aku hanya mengira-ngira mana huruf A, B, dst. Dia menjadi temanku di warnet malam-malam untuk mengerjakan tugas.

Ketika aku menghadapi kesulitan dalam mengikuti mata kuliah di kampus, Tuhan mempertemukanku dengan Kak Jen**, perempuan manis berlesung pipi. Dia menjadi Kakak Rohaniku yang membimbing, mendoakan, memberi semangatku. Dia juga yang memberikan informasi bahwa ada lowongan menjadi asisten lembaga kursus di kampus Depok.

Ketika aku menghadapi kesulitan dalam mengerjakan pekerjaan kantor di kantor pertama, Tuhan mempertemukanku dengan Fah***** dan Ir**, mereka membantuku mengerjakannya dan menungguku sampai selesai. Dia rela aku titipin nasi uduk dalam porsi banyak untuk sarapan dan makan siangku agar aku hemat. Kami selalu bersama saat pulang kantor, naik metromini dan transjakarta (berpisah di Kampung Melayu).

Ketika aku menghadapi kesulitan pulang dari kantor kar'na sudah larut malam, sangat berbahaya dan sudah tidak ada angkutan umum, Tuhan mempertemukanku dengan Su**, dia mengajakku menginap dirumahnya dan paginya kami berangkat bersama ke kantor. Beberapa kali saat lembur, dia meminta kakaknya untuk mengantarku terlebih dahulu (rute: Tebet > ITC cempaka Putih > Bekasi). Teman-teman kantorku selalu memastikan kami (khususnya perempuan) pulang dengan aman.

Ketika aku menghadapi kekecewaan mengenai gereja lokal (GMI), Tuhan mempertemukanku dengan Pendeta Jam** melalui kegiatan SPK Pemenang, aku belajar dan semakin teguh untuk tertanam di gereja lokal, berusaha memberikan kontribusi. Aku sangat bersemangat, setiap gesekan-gesekan kuusahakan untuk meresponnya dengan baik, "Respon Benar Membentuk Kedewasaan". Setelah sekian lama, aku terus mencari jawaban mengapa aku harus berada di satu gereja yang tidak berkembang, sedangkan di gereja lain tampak berkembang dan aku tidak harus repot-repot mengorbankan diriku. Sejak saat itu, aku menemukan jawabannya dan sampai saat ini terus berusaha dengan pertolongan Tuhan.

Ketika aku menghadapi kesulitan dalam memimpin organisasi pemuda/i di gereja lokal, Tuhan mempertemukanku dengan Margar***, perempuan batak yang pintar dan bijak. Dia selalu menjadi teman untuk bertukar pikiran, disaat orang-orang mempermasalahkan label methodist dan kinerja pelayanan kami. Tanpa doanya mungkin aku tidak bisa melewati hari penuntasan masa pelayananan kami tanpa air mata dan pengampunan. Sejujurnya, dari dulu aku tidak pernah ambisi untuk hal-hal organisasi, aku lebih suka melakukan perjalanan misi dan sosial.

Ketika aku menghadapi kesulitan dalam mengerjakan pekerjaan kantor di kantor kedua, Tuhan mempertemukanku dengan Marce***, perempuan Chinese yang baik hati dan ceria. Dia sudah seperti Kakakku sendiri, selalu memberikan bantuan saat aku bingung, selalu memberi semangat saat susah. Saat itu, ada sebuah project yang seharusnya di handle olehnya tapi diserahkan kepadaku kar'na dia akan cuti. Hingga suatu ketika, aku diminta bekerja di tempat project, aku sangat sedih kar'na harus berpisah sementara dengan teman-teman kantor. Aku melakukan kesalahan pada suatu hari dan dia menelponku untuk menguatkan. Aku menyelesaikan project dengan baik dan aku diberi reward atas apa yang sudah aku lakukan.

Ketika aku menghadapi kesulitan mencari ide untuk Sekolah Minggu, Tuhan mempertemukanku dengan Sel**, perempuan cantik yang juga Guru Sekolah Minggu. Kami selalu bertukar pikiran dalam mencari ide, dia juga membantuku saat aku harus menyelesaikan kerajinan tangan. Dia menemaniku berkeliling mencari kos'an, saat kami harus pindah lokasi kantor.

Ketika aku menghadapi ketidaknyamanan di kantor ketiga, aku merasa mereka seperti terancam dengan kehadiranku, saat itu juga Tuhan mempertemukanku dengan Ci De**, perempuan Chinese yang baby face. Dia menjadi tempat curhatku selama perjalanan pulang di transjkarta, ketika aku merasa tertekan dengan Project Managerku dan Coach yang mengajariku. Hari dimana aku ditahan pulang sebelum menyelesaikan tugas perhitungan pajak dari Project Manager sangat menyedihkan bagiku sekaligus aku merasa dipermalukan. Coach yang mengajar dengan kecepatan tinggi, mengalahkan kecepatan cahaya supaya aku bisa segera menguasai semua module HR dan presentasi di depan managerku sangat dan sangat membuatku terbebani. Gemetar dan tertunduk malu yang bisa kulakukan saat mereka menembakkiku dengan pertanyaan-pertanyaan yang sulit, demi alasan agar aku kuat ketemu client yang kritis mereka melakukannya?. Aku memilih berlama-lama di toilet daripada di meja kerjaku, kadang tertidur.

Ketika aku menghadapi ketidaknyamanan di kantor dan ingin segera pindah kantor, Tuhan mempertemukanku dengan Wah**, teman baikku di kantor sebelumnya. Dia mengajakku bekerja di kantornya dan tanpa berpkir lama, aku langsung setuju.

Ketika aku menghadapi suasana lingkungan kantor yang baru, kantor keempat. Aku banyak mendengar informasi bahwa untuk menjadi karyawan tetap disini susah, perlu bertahun-tahun bahkan sampai 5 tahun, saat itu Tuhan mempertemukanku dengan Mba Shel**, perempuan yang senang berbicara dan penyuka warna pink. Dia selalu menanyakanku setiap pagi, "nitip sarapan apa?". Aku selalu bersemangat setiap kali dia sampai di kubikal PMO. Dia menjadi teman ngobrol yang asik dan sesekali menyebalkan kar'na kepo, berbanding terbalik denganku yang cuek. Dia selalu memberi semangat. Proses menjadi karyawan tetapku hanya membutuhkan 11 bulan.

Ketika aku menghadapi kesulitan meng-handle project transformasi perusahaan, Tuhan mempertemukanku dengan Fi**, teman satu teamku yang perfeksionis, sama sepertiku. Dia membantuku mengurus konsumsi, form lembur, schedule meeting, dll. Aku kewalahan saat itu, tidak bisa cuti, kalau pun tidak masuk kantor kar'na sakit, aku tetap follow up project melalui e-mail dan whatsapp (beban tanggungjawab). Sabtu, Minggu masuk kantor, selalu pulang diatas jam 7 malam, setiap pagi meeting progress project. Aku pernah mengalami bangun tidur kesiangan jam 11 siang kar'na merasa tertekan.

Ketika aku menghadapi kesulitan dalam mengambil keputusan, kurang berpengalaman, Tuhan mempertemukanku dengan Amb**, perempuan yang senang berbicara dan baik hati. Dia selalu menjadi teman makan, makan, makan dan makan lagi. Hobi yang sama menyatukan kami, yaitu MAKAN. Dia membantuku dalam mengerjakan pekerjaan kantor saat aku bingung, dia mudah bergaul.

Ketika aku menghadapi kelelahan melayani, aku merenungkan semua yang kulakukan tentang orang lain, semua yang kupikirkan tentang orang lain, sepertinya bagianku hanya sedikit, saat itu juga Tuhan mempertemukanku dengan Pendeta Sum****, seseorang yang selalu menjadi teladanku dalam kerohanian, semangatnya yang menyala-nyala. Dia memberikanku kue ulang tahun, sekalipun aku mengetahuinya dari orang lain. Dia selalu memberikan semangat dan ide-ide.

Pertemuan-pertemuan yang menyenangkan bahkan yang terlihat tidak menyenangkan pun adalah cara Tuhan menolongku!


Kusaksikan Engkau baik ya Tuhanku
Kusaksikan Engkau dahsyat di hidupku
Kubanggakan perbuatanMu ajaib
Di s'gala jalanku
Ku nyatakan Engkau, Tuhan dan Rajaku

Hubereng do godang asi Roham di ahu
Hubereng do sude huasa Mi Tuhan
Hupuji do sude denggan basam
Di sude langkaki
Hupuji Ho Jesus, Tuhan da Rajaki
😇



Senin, 09 Juni 2014

Jumat Agung 2014

Posted by Febrianty Lumban Gaol 0 comments
09 Juni 2014

Hari ini aku lagi pengen cerita tentang anak sekolah mingguku yang ternyata mereka semangat sekali menari untuk Jumat Agung kali ini walaupun awalnya ada beberapa adik sekolah minggu yang protes karna jarang diajak menari hingga mukanya cemberut terus kalau lagi sekolah minggu. Owww... mana aku tau kalau mereka jarang diajak menari, kan aku baru bergabung di sekolah minggu tapi ya sudahlah ya gak ada manusia yang sempurna. Natal 2013 lalu aku memang mengajak anak sekolah minggu untuk menari di Natal Sekolah Minggu tapi gak disangka salah satu anak yang aku ajak menari di respon beberapa orang (adik sekolah minggu dan orang dewasa) dengan kurang tepat. Hmmm.. yah kalau memang anak itu bertalenta kenapa gak?.. agak kesel sich awalnya melihat respon itu tapi aku belajar untuk memahami mereka mungkin mereka punya alasan tersendiri. Mereka yang memberi respon kurang tepat tadi bercerita kalau mereka gak mau liat performance tarian Natal kemarin hahahahaha, geli rasanya segitukah mereka? akhirnya aku sadar bahwa mereka perlu diarahkan agar tetap rendah hati. Aku juga harus rendah hati menanggapi ini.

Puji Tuhan satu bulan kami berlatih untuk mempersembahkan tarian yang terbaik buat Tuhan saat ibadah Jumat Agung. Banyak kendala dan pengorbanan, mulai dari tiap sabtu ingetin adik-adik sekolah minggu lewat sms/bbm/telpon, nungguin mereka sampai dijemput orang tuanya, kesulitan uang buat beli perlengkapan menari mulai dari mahkota yang buat sendiri biar murah, ke pasar tanah abang buat nyari bahan bendera dan kostum hingga nyari tukang jahit murah yang ada di pasar dekat kos, cari-cari toko yang jual pipa saking bingung nyarinya dimana. Oh iya, aku inget juga, aku nganterin salah satu adik ke rumahnya yang lumayan jauh dari gereja dengan naik angkot terus dilanjutin dengan busway. Ternyata berasa juga pegalnya karna lumayan agak lama berdiri di busway. Belum lagi di semprot sama salah satu mama dari adik yang khawatir anaknya pulang sendiri hingga mubazir kata-kata nasihat yang keluar :D

Dari semuanya itu aku belajar untuk sabar, rendah hati, penguasaan diri, makin dewasa dan selain itu ngerasa jadi makin deket dengan adik-adik sekolah minggu.

Tarian ini juga melibatkan 3 adik sekolah minggu yang laki-laki untuk pegang bendera, rada meragukan sich mereka karna pas latihan susah sekali buat serius apalagi mereka masih anak-anak tapi pas tampil ternyata mereka semua bagus.

Pas mau tampil agak deg"an sich aku karna sound operator belum datang dan komputer yang diruang LCD gak bisa puter lagu tariannya. Haduh.. makin gak tenang, tiap detik aku berdoa dalam hati biar Tuhan lancarin semuanya. Belum lagi sibuk make up'in adik-adik sekolah minggu hingga akhirnya mereka tampil, Puji Tuhan... semuanya itu untuk kemuliaan Tuhan. Kami sudah diberikan talenta maka kami harus gunakan semuanya untuk kemuliaan Tuhan. Biarlah Tuhan semakin besar dan kami semakin kecil, Tuhan semakin penting dan kami semakin tidak penting.

Terimakasih juga buat kakakku yang sudah capek bantuin semuanya, i love you. Kita kerja sama-sama untuk kemuliaan Tuhan melalui sekolah minggu.

Dibawah ini video latihan menari kami di gereja dengan lagu My Redeemer Lives-nya Nicole C. Mullen. Pengennya sich ada video pas mereka tampil di ibadah Jumat Agung tapi belum ada ditanganku. Kalau sudah ada nanti diupload hehehehe.


Tim penari terdiri dari Cliford, Golda, Jessica, Joy, Kezia, Michael, Ribkha dan Rich.
 

Ketika melihat mereka, aku jadi inget masa sekolah mingguku dulu dimana guru-gurunya aku rasa sangat kreatif dan gak hitung"an untuk segala yang mereka korbankan. Karna aku merasakan masa sekolah mingguku yang indah maka aku ingin juga adik sekolah mingguku merasakan apa yang aku rasakan dulu bahkan lebih dahsyat lagi.Thanks God :)


Ayat firman Tuhan yang selalu aku ingat dan jadi kekuatanku, "Apapun yang kamu perbuat, perbuatlah dengan segenap hatimu seperti untuk Tuhan dan bukan untuk manusia-Kol 3:23"







Minggu, 08 Juni 2014

Adersgate Day GMI Distrik III Wilayah II

Posted by Febrianty Lumban Gaol 0 comments
06 Juni 2014

Yeay.. hari ini pengen cerita suatu hal yang sangat berkesan buatku pada tanggal 25 Mei 2014, yaitu Aldersgate Day Distrik III Wilayah II. Aku terlibat salah satu tarian dalam drama kolosal John Wesley, tarian Batak hehehe. Awalnya sich rada malas karna aku gak bisa dan jarang banget liat tarian Batak tapi karna aku sadar bahwa Tuhan sudah meng-anugerahkanku talenta menari maka aku harus gunakan itu buat kemuliaanNya. Banyak hal yang aku alami bersama dengan teman-teman pemuda-pemudi GMI Jakarta Pusat mulai dari latihan hingga malam, penari yang gak lengkap setiap latihan dan baju seragam nari yang gak ada ukuran besarnya hehehe eitss.. ada satu lagi, aku ngerasa pelatih agak diskriminasi hingga beliau jarang sekali memperhatikan kami latihan.. entah apa alasannya tapi ya sudahlah ya namanya juga manusia, no body is perfect.

Setelah gladi resik dari siang hingga malam di Tennis Indoor Senayan, kami menyempatkan diri mampir ke pasar dekat gereja dulu sebelum menginap di gereja. Ayo tebak apa yang kami cari di pasar...... taraaaaa~ kami nyari pita lebar untuk kami hias dengan glitter biar jadi sor tali berhubung sor tali kami kurang satu maka biar keliatan kompak, aku dan dua temanku menyiasatinya dengan pita yang diberi glitter... wow amazing hahahahaha.

Akhirnya tanggal 25 Mei tiba, hampir semua penari berangkat dari gereja jam 6 tapi sebelum berangkat kami mengikat cepol rambut dengan bantuan salah satu temanku yang jago dandan. Meluncur dengan mobil biru, kami agak sedikit resah karna pelatih meminta kami jam 6 sudah tiba di lokasi. Tiba di lokasi dan ternyata rok kami ketinggalan di gereja huftt..untung salah satu teman kami bersedia mengambilkannya. Sekarang waktunya dandan dengan gaya ala artis panggung hehehehehe, kerusuhan dimulaiii... orang-orang masuk keluar ruangan, sibuk dengan dirinya masing-masing. Aku ingat sekali si pelatih marah-marah karna beberapa penari yang sudah make up duluan sedangkan beliau meminta sebelumnya bahwa penari hanya cukup cepol dan buat dasar/foundation sendiri agak pusing juga ya, udah nunggu lama tampilnya diomelin lagi -_-

Kami tidak mengikuti ibadah aldersgate karna pelatih meminta kami semua berada di suatu ruangan pengisi acara. Kami menunggu dari jam 6 hingga jam 11 dan saatnya drama dimulai, pertanda kami semua harus ready. Riuh ya... sibuk mempersiapkan diri, rasa deg-deg'an juga mulai menyergapku karna sudah lama sekali aku tidak tampil di panggung dengan jemaat methodist yang banyak sekitar 350 se-Jabodetabek. Musik Batak mulai dilantunkan selama sekitar 3 menit. Selesai juga kami menari, praise the Lod. Our performance is for God's glory.

 

Tim Penari Batak


Happy Aldersgate Day For All Methodist Church In The World!!

The World Is My Parish - John Wesley

Selasa, 04 Februari 2014

Artikel Lady In Waiting

Posted by Febrianty Lumban Gaol 0 comments
04 Februari 2014

Malam ini lagi iseng-iseng baca tentang artikel Lady In Waiting hehehe. Berikut penggalan-penggalan yang menguatkan gue.

Bapa, hatiku lembut, rapuh dan mudah pecah. Aku telah mencoba untuk mencari orang yang akan menyayangiku, tanpa melihat pandangan-Mu. Hatiku telah hancur dan emosiku memar. Aku minta Engkau mengambil dan menjaga hatiku. Aku akan memilih untuk tidak mempertimbangkan pikiran-pikiran dan emosi cinta yang menyebabkan aku menyerahkan hatiku dengan begitu mudah. Aku akan segera datang kepada-Mu waktu aku mulai merasa aku jatuh cinta. Tolong pegang kunci hati dan emosiku sampai hari dimana aku memberikannya pada pria yang Engkau persiapkan bagiku.

Setiap kali pertanyaan-pertanyaan tak terjawab menawan pikiran kita, atau kegelisahan masa lajang menyerang kita, ambillah waktu untuk menyerahkan kekuatiran itu pada tempat yang seharusnya. Serahkanlah segala kekuatiranmu kepadaNya, sebab Ia yang memelihara kamu.


Jumat, 08 November 2013

Bye 2012 and welcome 2013, i'm ready

Posted by Febrianty Lumban Gaol 0 comments
04 Januari 2013

Yeahhh.. ini pertama kali gue nulis di tahun 2013. Bye 2012 and welcome 2013, i'm ready :)

Kali ini gue mau cerita kejadian pas ibadah tahun baru di gereja hehehe. Kejadian ini pengen rasanya gue ulangi karna saat itu gue ngelakuin hal bodoh dan gue ngerasa sangat bodoh padahal itu adalah kesempatan emas gue untuk bisa mengenalnya lebih dekat hehehehe. Ini gara-gara gue buru-buru ke gereja karena gue bangun kesiangan dan biasa karna gue lelet hahahaha. Pas nyampe gereja, kaya ada suara yang manggil nama gue karna gue pikir gue adalah anak baru, gak mungkinlah ada yang manggil gue. Gue berusaha nengok ke belakang tapi yang gue lihat cuma ada 2 orang yang gak jelas siapa itu akhirnya gue melanjutkan jalan terburu-buru. Tapi gue denger lagi ada yang memanggil gue sepertinya dan gue nengok lagi tapi.... taraaaaa.... pas gue nengok ada temen gereja gue yang cewek dan hmmm.. satu lagi adalah..............

It's a beautiful day

Posted by Febrianty Lumban Gaol 0 comments
Semenjak denger lagunya Michael Buble yang It's a beautiful day, gue jadi jatuh cinta ama lagunya yang easy listening and fun. How a great song!!.

Ini lagunya sebenarnya tentang orang yang patah hati tapi tersirat di lagunya kalau si sang patah hati tadi tidak GALAU tapi dengan kekacauannya dia sanggup bilang kalau hari dimana ia dikhianati adalah hari yang sangat indah alias IT'S A BEAUTIFUL DAY...

Dia

Posted by Febrianty Lumban Gaol 0 comments
12 Juli 2013

Gak sengaja denger lagunya John Meyer yang Friends, Lover or Nothing. Perasaan jadi gak karuan. Jadi inget waktu disana, tempat dimana aku bertemu dengannya dalam keadaan.. hmmm... kurang bagus kali ya kata tepatnya tp dalam keadaan yang kurang bagus itu lah aku jadi mengenalnya. Dia yang punya suara keras, dia yang lucu, dia yang baik, dia yanggggg..... terlalu banyak bagusnya walaupun terkadang sifat kekanak-kanakannya bikin kesel.

Jadi kangen tempat itu walaupun tempat itu gak lebih baik dibandingkan dengan saat ini aku berada tapi disitulah aku belajar mengenai keberanian, tanggungjawab.

Inilah Bagian Gue

Posted by Febrianty Lumban Gaol 0 comments
08 November 2013

Seringkali gue berfikir mengapa gue gak bisa seperti mereka. Mereka bisa dengan santainya menjalani hidup seperti tidak ada hal yang begitu mengekang kehidupan mereka. Gak ada yang membuat mereka begitu takut menjalani hidup, takut gak punya uang, takut gak bisa membanggakan orang tua, takut gak bisa menjadi seseorang, takut gak bisa menjadi sesorang yang begitu dipandang orang lain, takut dengan masa depan. eitss... kenapa seperti terdengar gue gak punya Tuhan ya? heiiii... gue kan punya Tuhan, apa yang harus gue takutin?, semua yang ada di dunia ini kan punya Tuhan so kenapa gue harus takut...

Bukan cuma takut yang gue punya sekarang tapi gue juga merasa iri ketika orang lain begitu mudahnya mendapatkan apa yang mereka mau. Gue merasa kuno, sendiri, gak percaya diri, marah, kesel, protes dengan keadaan, semua yang ada di kepala gue adalah hal-hal negatif. Orang baik pun gak bisa gue percaya, gue merasa sangat tertutup karna gue takut terluka.

Gue benci ketika orang lain membicarakan hal-hal yang gak gue tau, yang gak pernah gue alami bahkan ngerinya gue takut untuk bilang kalau gue gak tau. Ini semua salah.. i know, i know, i really know tapi susah buat gue untuk ubah itu. Sampai kapan gue harus mengalami ini?. 

Hidup dalam keterbatasan membuat gue menjadi seseorang yang gampang minder. Semua keinginan dan mimpi gue cuma buat gue jadi merasa kecil dan gak berguna. Mencapai itu semua seperti mustahil apalagi ketika sekitarku menunjukkan begitu mudah bagi mereka yang memiliki UANG untuk mencapainya. Banyak hal yang pengen gue capai, banyak hal berguna yang pengen gue kerjakan tapi ada kalanya sekitar membuat gue jatuh dan merasa terlalu ambisius.

Mungkin Tuhan sedih ketika setiap kali gue merasa jatuh dan meluncurkan kalimat-kalimat protes. "Tuhan mengapa kondisi seperti ini menjadi bagianku? kenapa gak orang lain aja? seandainya aku berada di kondisi seperti mereka, aku pasti gunain semua untuk kemuliaan Tuhan kok! Gak susah kok nyatain kemuliaan Tuhan disaat kondisi gue nyaman".

Gue tau ketika kita berada di kondisi terburuk sekalipun kita harus mengucap syukur untuk nunjukkin rasa setia kita ke Tuhan. Kalau setia disaat senang, semua orang bisa lakuin tapi kalau kalau setia disaat kondisi kurang baik cuma orang beriman yang bisa lakuin. Gue anak Tuhan kan? jadi harus punya iman bahwa Tuhan itu setia dan adil. Dia gak pernah pilih kasih. Setiap orang memiliki bagiannya masing-masing dan gue harus belajar mengucap syukur untuk setiap hal yang Tuhan sudah percayakan ke gue. Sekecil apapun itu menurut ukuran manusia tapi percayalah ada hal yang Tuhan tunjukkan, Tuhan pengen nyatain kemuliaanNya.

Gue jadi inget film 200 pounds beauty dimana bapaknya Hanna bilang gini: 
"God is the only one who can do everything. We humans do what we're capable of."

Gue cuma bisa berusaha melakukan bagian gue yaitu menjalani kehidupan sesuai maunya Tuhan, tetap bermimpi besar dan biarlah Tuhan melakukan bagianNya. Ketika Tuhan bertindak maka gak ada yang gak mungkin. Amen!!

Selasa, 15 Oktober 2013

Happy B'day Mom

Posted by Febrianty Lumban Gaol 0 comments
16 Oktober 2013

I just wanna say, "Happy birthday to my superwoman, my angel, my best friend, my mom". Menjadi bagian dari kahidupanmu adalah hal yang paling indah bahkan saat ini aku gak merasa menyesal menjadi bagian dari dirimu. Walaupun dulu banyak sekali protes yang aku lontarkan padamu yang mungkin membuatmu sedih. Maafkan anakmu yang saat itu belum mengerti mengenai kehidupan yang memiliki caranya sendiri dalam memprosesku menjadi dewasa. Maafkan anakmu

Doaku adalah hadiah terbaik yang bisa kuberikan padamu. Biarlah Tuhan menjadi wakilku untuk menjagamu disaat jarak memisahkan kita saat ini. Biarlah Tuhan sajalah yang memberikan kebahagiaan padamu karena hanya Dia-lah yang empunya sumber kebahagiaan yang sejati. 

Setelah hampir 6 tahun aku hidup tanpa keberadaanmu disampingku membuatku menjadi sosok yang lebih kuat, lebih mandiri, lebih dari sebelum aku mengenal yang namanya "merantau". Fase yang gak begitu mudah ketika aku harus menghadapi sekitarku, banyak hal yang membuatku jatuh tapi lebih banyak lagi yang membuatku bangkit yaitu Doamu, motivasimu, semangatmu, harapanmu yang begitu besar.




Jumat, 16 Agustus 2013

Begadang!!

Posted by Febrianty Lumban Gaol 0 comments
17 Agustus 2013

Happy indepdent day all!!

Jam menunjukkan angka 0:009 tepat disaat aku mengetikkan blog ini. Rasanya kangen setelah berapa lama aku gak nge-blog. eitsss... ada yang salah biasanya dulu pake "gue", sekarang pake "aku", hmm.. ada apakah? cuma pengen aja.
 

You Smile I Smile ^(o.o)^ Copyright © 2010 Design by Ipietoon Blogger Template Graphic from Enakei | web hosting